Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

(Cerpen Fiktif) Cucu untuk Ibu

“Aku gay!” Kalimat pertama yang kau ucapkan di malam pertama kita. Aku tahu ini tidak mudah, dan pernikahan ini tidak akan semulus apa yang orang tua kita rencanakan. Kita pun sama-sama tahu, apa yang sudah kita tinggalkan demi keinginan orang. tua Kau yang mapan dan tampan, dipilih oleh orang tua ku. Dan aku yang berasal dari lulusan universitas ternama, dianggap layak oleh orang tua mu. Ditambah lagi dengan kedekatan keluarga kita yang menginginkan persahabatan kedua keluarga menjadi ikatan seutuhnya. Lalu bagaimana sekarang? “Ayah sama Ibu, gak pernah tahu kalau aku gay. Aku menikah, karena aku nggak mau ada yang curiga. maka ku iya-kan saja permintaan mereka untuk menikah.” Penyataan bodoh macam apa itu. Kau tak pernah tahu apa yang sudah ku tinggalkan. Beasiswa S2 ku, hubungan yang sudah kujalin selama tiga tahun dengan pacarku, dan rencana pernikahan kami. Kemudian, ketika mereka menikahkan kita berdua untuk mengharapkan cucu, sekarang semuanya terkesan sia-sia. Tak ada y...