(Cerpen Fiktif) Nak, Bapak Tidak Bisa Menyebrang.
“Goblok!!!” Bapak itu berteriak sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Aku menunduk dan segera berlari ke pinggir jalan. aku yang berencana untuk menyebrang malah kembali ketempat semula. Aku menoleh ke beberapa arah. Tapi tidak ada yang ku kenal. Dimana aku ya Tuhaaaaaa? Aku tidak mau kemana-mana, aku hanya mau pulang. Aku tidak lupa arah, aku hanya sedikit tersesat. Bahkan aku tadi tidak naik kendaraan apa-apa. Tapi bagaimana mungkin aku bisa lupa arah? Aku hanya punya dua kaki lengkap dengan organ tubuh lainnya. Tak ada yang ku pegang selama ini selain tanganku yang hanya menggulung-gulung ujung kaos putih yang sekarang malah terlihat berwarna coklat. Aku berjalan kesana kemari sambil menggaruk-garuk kepala. Melihat kesekeliling dan berdoa dalam hati, siapa tahu aku mulai mengingat arah pulang. Ya ya ya, pulang. Aku mengikik sendirian. Haha. Aku mulai lupa seperti apa bentuk rumah ku. Aku mulai pasif membaca jam berapa sekarang. Aku bakan tidak pernah menghitung s...