Sun Like YOU
Hamba rindu mentari
Mentari yang sama, yang hamba nanti-nanti di kala subuh mulai menari,
di saat itulah dahan rumput mulai berselimutkan embun nan murni, menggantikan semua air mata yang hamba kuras di malam hari, membasuh semua sendu emosi kegalauan hamba dalam mimpi…
hamba khawatir mentari tak lagi sudi, ingat hari-hari dimana hamba suguhkan dua, tiga iris roti atau beberapa cangkir kopi, untuk menemani hari yang lantas harus ia akhiri,,,
tanpa mentari, hamba hanya pagar bunga alamanda yang tak lagi mau berseri,,, bagaimana bisa hamba beri senyum pada malaikat yang akhirnya merenggut mentari,,, kepingan kelopak hamba sayu , kuning pucat, lesu keriput, kecut di lubuk hati,,,
Pada akhirnya ,,, hamba harus relakan mentari padam di telan malam,,, sekusam apapun nurani hamba rindukan cahaya terang yang tenangkan hati hamba,,, mentari bukan mainan yang akan hamba miliki sepanjang hayat, bukan jajanan yang hamba dapat beli setiap waktu,,,
Hamba harap, hamba dapat gantikan peran mentari,,, hamba akan coba hangatkan dunia meski hamba tak akan seterik mentari,,, terangi tiap sudut jalan yang hitam pekat meski hamba tak sebenderang mentari
Oh Mentariku,,, Ayahandaku…
Hamba akan buat senyum yang menyilaukan dunia,,, sehingga sanak saudara hamba ,,, merasakan hangatnya Ayahanda (mentariku),,, terangnya engkau Ayahanda(mentariku),,, Karna hamba yakin kita akan bersua di lain hari,,, di hari dimana gadis kecil ayahanda dapat menjadi Mentari bagi ayahanda,,, Terangi jalan ayahanda di syurga sana…
Untuk ayahanda yang harus rela dan pasrah beranjak pergi...a
Mentari yang sama, yang hamba nanti-nanti di kala subuh mulai menari,
di saat itulah dahan rumput mulai berselimutkan embun nan murni, menggantikan semua air mata yang hamba kuras di malam hari, membasuh semua sendu emosi kegalauan hamba dalam mimpi…
hamba khawatir mentari tak lagi sudi, ingat hari-hari dimana hamba suguhkan dua, tiga iris roti atau beberapa cangkir kopi, untuk menemani hari yang lantas harus ia akhiri,,,
tanpa mentari, hamba hanya pagar bunga alamanda yang tak lagi mau berseri,,, bagaimana bisa hamba beri senyum pada malaikat yang akhirnya merenggut mentari,,, kepingan kelopak hamba sayu , kuning pucat, lesu keriput, kecut di lubuk hati,,,
Pada akhirnya ,,, hamba harus relakan mentari padam di telan malam,,, sekusam apapun nurani hamba rindukan cahaya terang yang tenangkan hati hamba,,, mentari bukan mainan yang akan hamba miliki sepanjang hayat, bukan jajanan yang hamba dapat beli setiap waktu,,,
Hamba harap, hamba dapat gantikan peran mentari,,, hamba akan coba hangatkan dunia meski hamba tak akan seterik mentari,,, terangi tiap sudut jalan yang hitam pekat meski hamba tak sebenderang mentari
Oh Mentariku,,, Ayahandaku…
Hamba akan buat senyum yang menyilaukan dunia,,, sehingga sanak saudara hamba ,,, merasakan hangatnya Ayahanda (mentariku),,, terangnya engkau Ayahanda(mentariku),,, Karna hamba yakin kita akan bersua di lain hari,,, di hari dimana gadis kecil ayahanda dapat menjadi Mentari bagi ayahanda,,, Terangi jalan ayahanda di syurga sana…
Untuk ayahanda yang harus rela dan pasrah beranjak pergi...a
Tulisan Andika Perdana
Komentar
Posting Komentar