Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

(Cerpen Fiktif) Dear Ibu..

Gambar
‘Kak, kakak pernah lihat Ibu’ Aku menoleh pada adik di sebelah ku. Ia adik ku, namanya Dava. Jika ku ingat berdasarkan kelahirannya, sepertinya ia sekarang berusia 7 tahun. Ia memang bukan adik kandung ku. Tapi kami berkeluarga. Kami tinggal di panti asuhan yang sama. Namanya ‘Kasih Ibu’. Tapiiii, kita semua disini sepertinya tidak punya Ibu kandung, yang kami punya hanya Ibu Mariam, pemilik panti ini. Sekalipun ia menganggap kami semua adalah anaknya dan kami menganggap Ibu Mariam adalah Ibu kami, tapi sedikit sekali waktu yang bisa kita dapatkan dari beliau. Beberapa bulan ini, Ibu berkepala empat ini mulai sibuk mencari dana karena ia tidak ingin kami putus sekolah. Ia memang baik, baikkk sekali. Ibu Mariam memang suka pada anak-anak, sayangnya semenjak suaminya meninggal pada kecelakaan pelatihan TNI beliau memutuskan untuk tetap setia sekalipun sang suami tidak meninggalkan buah hati. Sekarang Ibu Mariam bersama sekitar 23 anak panti lainnya hidup didalam rumah warisan almarh...

(Cerpen) Bukti Cinta Ibu untuk Ayah

Gambar
Ini masih terlalu dini untuk bangun tidur. Rasanya masih sekitar jam satu. Malam itu aku mendengar suara sesorang tersengguk-sengguk seperti sehabis menangis. Aku mencoba mencari kejelasan dalam telingaku. Sepertinya itu ibu. Kemudian aku intip perlahan. Ia duduk diatas sajadahnya lengkap dengan mukena dan Al-Quran. Aku sudah sering melihatnya mengaji setelah tahajud. Tapi pemandangan ini lain, ia menangis. Dan aku tidak tahu kenapa. Aku mungkin anak bodoh, yang malah canggung untuk bertanya pada Ibu, kenapa ia menangis. Tapi aku memang tidak tahu harus berbuat apa. Pagi harinya, seperti biasa Ibu menyiapkan sarapan dan membantuku bergegas kesekolah. Kali ini pemandangan nya berbeda. Ia tersenyum seperti biasa. Tetap sigap menjadi ibu rumah tangga. Aku malah jadi berfikir, ahh mungkin yang semalam ku lihat itu mimpi. dan aku jalani hari ini seperti biasa, tanpa bertanya dan membahas kabar Ibu. Beberapa bulan kemudian. Sewaktu subuh, Ibu berteriak, mengadu kesakitan. Aku s...

(Cerpen) Malaikat ku

Gambar
Aku menyayanginya. Sungguh. Aku memang menyayanginya lebih dari apapun, bahkan lebih dr diriku sendiri. entah karena apa, mungkin karena tidak ada orang lain yg bisa kusayangi. Atau mungkin karena aku memang tidak punya siapa-siapa lagi selain dia. Perempuan itu berdiri didepan SD swasta, berjualan gorengan seperti biasa. Tubuhnya yg terkena panas nya wajan membuat nya nampak hangat dan menyenangkan. Aroma tubuhnya yang bahkan hampir sulit dibedakan dengan aroma jajanan gorengan nya pun sama-sama ku suka. Aku? Aku adalah seorang Tukang becak yang sudah saban hari memarkirkan kendaraan ku di sekitar SD. Aku bahkan sudah lupa, sejak kapan aku menjadi tukang becak. Setahu ku, saat usia ku masih belasan, seorang tetangga berusia renta memberiku becak tua nya, karena ia akan ikut dengan anak serta menantunya ke Jakarta. Ia bilang, lebih baik aku bekerja daripada luntang lantung seperti anak muda di warung kopi yg malah lebih sering minum bir dibanding kopi. Akhirnya aku terima becak...

Usia Emosi

Gambar
Tanpa kita sadari, emosi didalam diri kita itu memiliki usia masing-masing. Ketika kita berulang tahun, kita selalu berharap panjang umur, tapi hanya sebagian yang menyadari bahwa ketika usia semakin dewasa, maka emosi pun akan semakin dewasa pula. Saat kita lahir hingga mulai berjalan, mungkin yang kita tangisi hanyalah meminta bantuan untuk makan, tidur, sampai buang air. Seluruh emosi kasih sayang terpusat pada diri kita. Ketika wajah kita mulai terbentuk dan memiliki raut-raut seorang anak, yang akan kita tangisi adalah meminta mainan, menonton tv, sampai jalan-jalan. Pada usia ini, apa yang kita lakukan, tidak akan pernah dianggap salah, karena terhitung pembelajaran. Baik itu menangis, memukul, ataupun merusak barang. Ketika kita mulai masuk sekolah dasar, kita akan menangis untuk tidak ditinggalkan oleh Ibu atau Ayah, dan sebaliknya, kita akan merasa senang ketika bertemu Ibu atau Ayah. Saat ini, kita akan merasa bahagia mengenal dunia diluar rumah. Mengenal nyanyian, tarian,...

Keutuhan apakah benar-benar Utuh?

Gambar
Aku masih ingat ketika beberapa waktu lalu kau membicarakan tentang filosofi keutuhan. kau bilang, utuh adalah sesuatu yang kau inginkan. utuh adalah keadaan dimana ketika kamu merasa sempurna baik dengan seseorang ataupun tidak. utuh yang kamu bicaran bagitu terkesan, ‘kamu siap dengan itu semua’. Tapi bagiku, utuh adalah disaat dimana kamu merasa bahagia dan siap tanpa suatu keterpaksaan. Kau bilang, utuh menurut argument ku itu salah. Karena aku berusaha mandiri tanpa orang lain, termasuk kamu. Sementara menurutku, utuh menurut argument mu itu salah, karena bagimu, kau akan merasa utuh meskipun tanpa aku. Lalu apa bedanya. Keutuhan yang kita perdebatkan kenapa terkesan retoris, padahal kita belum tentu utuh jika jalan sendiri-sendiri. Didunia ini tidak anda manusia yang benar-benar utuh kecuali ia telah mensyukuri hidupnya. Sama seperti kebahagiaan, utuh bisa terkesan mitos ketika kita berfikir bisa merasa bahagia setiap harinya. Jika itu bukan mitos, maka itu terlalu mahal untuk ...

Menempatkan Kedewasaan

Gambar
Aku tidak tahu dimana seharusnya dewasa itu ditempatkan. apakah ia datang dengan sendirinya. apakah ia datang setelah dijemput. ataukah ia datang hanya ketika di ingin kan. dewasaaa. ah, apa sih hebatnya kata itu. mungkin bagi sebagian orang, menjadi dewasa itu pilihan, sementara menjadi tua itu pasti. tapi dewasa itu memang harus benar-benar ditempatkan yang benar. kadang orang yang selalu terlihat dewasa malah akan terlihat tua. dan orang yang jarang terlihat dewasa malah dianggap kekanak-kanakan. maka, dewasa adalah pilihan mu. Dewasa itu sama seperti cantik, pintar, atau bahagia. semuanya relatif..

Dongeng Sederhana Untuk Adik

Gambar
Pada suatu hari, hidup lah sepasang Raja dan Ratu di sebuah rumah sederhana. Raja dan Ratu menganggap rumah yang sederhana ini sama seperti istana. dindingnya yang kokoh, pintunya yang kuat, serta pagar besi nya yang padat, menjadikan rumah ini terlihat nyaman dan aman. dua puluh tahun yang lalu, Raja dan Ratu hanya memiliki satu orang anak perempuan. saat itu, hidup Raja dan Ratu masih sangan minim, untuk mengatur makan pun masih sulit. akhirnya Raja bekerja keras dengan meninggalkan Ratu selama beberapa waktu, kemudian pulang di akhir pekan dengan membawa uang yang cukup. meskipun hidup amat sederhana, tapi Raja dan Ratu selalu mengajarkan putrinya untuk tetap bersyukur. keluarga kecil ini berhasil berupaya untuk memperbaiki ekonomi dengan cara menabung. meskipun setiap harinya ada saja uang yang dipotong untuk ditabung, tapi Raja dan Ratu percaya, suatu hari nanti uang tabungan ini akan lebih berguna. Akhirnya putri Raja berusia 10 tahun. rasanya ia sudah cukup remaja untuk memili...

Filosofi Menikah dan Dinikahi

Gambar
Menikah tidak segampang yang kita inginkan. bagi sepasang sejoli yang menurut mereka sudah cukup umur untuk melangkah, tolong, tolong fikirkan baik-baik. menikah bukan hanya ketika kau memilikinya secara utuh, bukan ketika kau tersenyum ketika ada yang mengucapkan ''selamat pagi'' saat bangun tidur, bahkan tidak segampang membuat mie instan. menikah lebih dari itu, menikahinya berarti menikahi keluarganya. ya , semua orang tahu itu. menikah artinya seperti mengikat tali simpul mati, dimana kau tidak bisa mengikat orang lain lagi untuk jadi yang kedua, ketiga, atau kesekian. menikah itu sama seperti sepasang kaki, dimana kau harus memiliki kaki yang satunya untuk bisa berjalan. menikah itu sama seperti memiliki dua lobang hidung, dimana kau merasa ada yang kurang ketika salah satu hidung mu terjangkit flu. bahkan menikah sama seperti memiliki KTP baru, dimana itu adalah identitasmu.  Ketika kau berfikir, kau bahagia bersamanya, maka fikirkanlah, apakah kau bisa membaha...

Pintu hati

Gambar
''Dari Nara Nami'' Cerita ini ada karna ada aku dan dia yang memutuskan untuk hidup seperti ini. Dia diam dan akupun diam . Maka jangan salahkan aku, jika aku memutuskan untuk menunggunya, hingga ia benar-benar berani untuk mengatakannya. Mengatakan sesuatu yang ada. Sesuatu yang ada di sini. Ada dihati. Hati kita. Hati aku dan dia. Ada sesuatu . Aku mengenalnya dikala sore tersenyum sejuk. Aku berteman dengannya dikala mendung tersenyum indah. Aku bersahabat dengannya dikala hujan memutuskan untuk jatuh kehati bumi. Tapi sampai saat ini, aku tidak pernah tahu, sejak kapan aku mulai memikirkannya? Ia begitu sederhana. Tapi ia membuat duniaku terasa berbeda. Entah karna apa. Entah karna ia selalu menemaniku. Atau mungkin karna ia memang temanku. Kesalahanku, Karna aku hanya diam membiarkan perasaan ini. Meskipun aku mencoba untuk memenjarakan semua rasa. Tapi ia ternyata lebih bisa memainkan rasa. Rasa sakit saat ia pergi. Rasa riang saat ia ada. Rasa sendu saat ad...

Maling Sewot

Ini cerita enam tahun lalu. Yaa, sekitar itu lah. Waktu almarhum nenek gue masih ada. Ohiya, kalo diinget-inget, almarhum itu adalah orang yang paling stylish dikeluarga gue. Bayangin aja, ketika sekarang lagi musim baju kelelawar, dia udah punya. Ketika lagi musim baju bunga-bunga, apalagi, dia juga punya banyak. Mungkin klo dia masih ada sekarang, dia bisa jadi model baju kaftan. Maka gua putuskan, lebaran tahun itu, gue beli baju lebaran dibimbing sama si empunya stylish. Oke. tanah abang. Beliau emang paling hobi belanja di tanah abang. Dulu, waktu jaman-jamannye tu tanah jaya banget, almarhum emang salah satu langganan tetap disana. Akhirnya kita berdua putuskan buat berangkat pagi-pagi naik kereta pertama. Menurut perhitungan, harusnya kereta pertama bisa menjamin kita dapet duduk dan gak penuh-penuh amat. Ternyataaaaa, sama aja. Waktu di stasiun pertama emang masih kosong, selanjutnya mulai banyak orang, dan selanjutnya lagi tu orang-orang mulai kebanyakan. Arrrrrgh, kalo keret...

Sang Pemilik Nama

Gambar
Wahai sang pemilik nama Bisakah kita tidak usah banyak bertanya Darimana asal cinta Dan akan kemana dibawa cinta Wahai sang pemilik nama Bisakah beda itu tak nyata Antara kita Dan Sang Pencipta Wahai sang pemilik nama Bisakah aku berhenti sekarang Meninggalkanmu lalu pulang Mungkin besok, lusa, atau, tidak kemana-mana Wahai sang pemilik nama Bisakah ada sebuah pinta sederhana Aku Kamu Slalu ada Itu saja.

(Cerpen Fiktif) Let me judge

Gambar
”Kayanyaaaaa, kamu itu suka type cowok yang nakal ya? Karena menurut kamu, cowok yang nakal itu lebih menantang dibanding cowok yang duduk kalem dikelas sambil nyatet-nyatet gak jelas? Pesen aku sih, mending kamu jalanin aja dulu sama cowok yang ada didepan kamu. Kita kan gak pernah tahu dia baik atau nggak kalo kita nggak pernah coba. Kalo kamu berideologi, buat anak jangan coba-coba, lah, emangnya kita umur berapa masih dibilang anak-anak? Ya gak?!”                 Perempuan itu, ya, perempuan itu, perempuan yang duduk ditengah kerubunan masa. Ia memang baru kelas 2 SMA. Tapi siapa yang tahu, anak itu mampu membaca pikiran orang lain. Ini bukan tentang ilmu sihir ataupun ramalan dari dunia hitam. Ini hanya soal membaca tangan, wajah, dan emosi. Semua orang mengenalnya rata-rata karena keistimewaannya saat menjadi pendengar yang baik. Ia memang orang paling peka yang kukenal. Hanya dari cara bicara saja, ia bisa...

Positive?

Kemarin. Ya, ya. Seinget gue baru kemarin. Tiba-tiba masuk rumah sakit. Untungnya gak buru-buru masuk UGD. Kayaknya gak perlu disebutin rumah sakit apa. Yang jelas, ini salah satu rumah sakit terkenal disini. Ini emang baru pertama kalinya gue masuk rumah sakit dikota ini. Berbekal kartu mahasiswa, biasanya gua milih alternative berobat gratis, tapi kali ini lain, dan gak main-main. Pilihannya Cuma satu, berobat di rumah sakit, atau kata lainnya, berobat bayar. Awalnya biasa saja, ke meja pendaftaran, ketemu pegawai rumah sakit dengan senyum ramah, ngisi formulir, dan dia nunjuk satu ruangan ” silahkan masuk ke ruang itu ” Disini suasa mulai mistis,langkah kaki semakin berat, terdengar nyanyian susanaaaa. Lebayyyy.. Krkkkkkk.. Pintu itu didorong. Pas gua masuk, ada dua suster nyuruh duduk. (yang tadinya gua fikir itu satu suster satu dokter)  ” Mbak Rara ya ? Apa keluhannya? ” ” Sesak nafas. ” ” Hah ? asma? ” Yeee, dia malah nanya lagi. Asma sama sesak nafas beda kali. ” Sesak nafa...